Jakarta - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu, 26 Februari 2022 dini hari pukul 02.35 WIB, sebanyak 8 warga meninggal. Luka berat 10 orang, luka ringan 76 orang.
Dilaporkan juga satu orang bayi di Kabupaten Agam mengalami luka, namun sudah mendapat perawatan tim medis.
Sementara itu, sedikitnya 6.002 warga mengungsi di sejumlah wilayah. Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga mengungsi di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali.
Untuk korban meninggal di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.
Baca juga: Bupati Pasaman Barat Tetapkan Masa Tanggap Darurat Pascagempa M 6,1
Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendrajoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima oleh Gubernur Sumatra Barat pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Kepala BNPB ingin memastikan dukungan sumber daya, perangkat dan alat utama dalam penanganan darurat.
Selain itu, Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentuk dan berkoordinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB.
Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, prioritas utama dalam 7 x 24 jam ke depan yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa. []